Logo Bloomberg Technoz

Berikut 10 saham dengan angka net buy tertinggi yang paling jadi incaran oleh investor asing selama perdagangan Rabu (26/6/2024):

  1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp38,39 miliar
  2. PT Astra International Tbk (ASII) Rp35,44 miliar
  3. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp33,11 miliar
  4. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Rp17,29 miliar
  5. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp14,69 miliar
  6. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp13,93 miliar
  7. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Rp9,83 miliar
  8. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) Rp9,21 miliar
  9. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) Rp7,5 miliar
  10. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp7,34 miliar

Sentimen Aksi Jual Investor Asing 

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, acuan dana investasi global, HSBC Holdings Plc., menurunkan rekomendasinya untuk saham-saham di Indonesia dari sebelumnya Overweight menjadi Neutral.

Ini menjadi langkah kesekian lembaga keuangan dan investasi global yang menilai saham-saham di Indonesia ‘Kurang Menarik’, setelah sebelumnya Morgan Stanley juga memangkas rekomendasinya.

Salah satu pertimbangannya, saham-saham di Indonesia diprediksi akan terpukul oleh depresiasi rupiah yang amat berat, ditambah lagi dengan tingkat suku bunga yang tinggi.

Pada saat yang bersamaan, ketidakpastian kebijakan muncul imbas dari transisi pemerintah yang ke depan akan dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Isu fiskal yang sempat menekan pasar beberapa waktu lalu, meski sudah dimoderasi oleh pernyataan komitmen kesinambungan fiskal oleh Satgas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran pada Senin lalu, masih belum sepenuhnya tuntas.

Ambisi belanja yang begitu besar oleh pemerintahan baru kelak akan menuntut pembiayaan utang yang lebih besar, dan juga sudah mendapatkan peringatan oleh Anggota Dewan agar Pemerintah lebih memiliki prioritas.

Sebelumnya, Morgan Stanley juga menyampaikan hal yang senada, ada risiko berinvestasi di investasi saham–saham di Indonesia, akibat dua hal, kebijakan fiskal dan rupiah yang terus melemah terhadap mata uang acuan dolar AS.

Ahli strategi Morgan Stanley menjelaskan, “Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan serta beberapa pelemahan di pasar valas di tengah-tengah suku bunga AS yang masih tinggi dan prospek dollar AS yang menguat.”

Menurut tim strategi, termasuk Daniel Blake, memutuskan menurunkan peringkat ekuitas Indonesia menjadi Underweight dalam alokasi pasar Asia dan pasar negara berkembang, dalam catatan 10 Juni.

Janji-janji kampanye Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto - seperti proposal untuk penyediaan makan siang dan susu untuk siswa-dapat menimbulkan “Beban fiskal yang substansial”.

(fad)

No more pages