Logo Bloomberg Technoz

BYD

Pada pangsa pasar EV Indonesia, BYD melalui PT BYD Motor Indonesia telah mengumumkan akan membangun pengembangan fasilitas produksi mobil listriknya di di Subang, Jawa Barat, di atas tanah seluas 108 hektare (ha).  

Luas tanah tersebut bukan hanya untuk fasilitas produksi, tetapi juga pembangunan ekosistem EV berupa pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan dengan teknologi terbaru.

Adapun, fasilitas produksi EV BYD ini akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, khususnya di bagian utara kawasan tersebut.

Sekadar informasi, kepastian pengembangan pabrik EV ini terungkap usai penandatanganan kesepakatan kerja sama BYD dengan PT Suryacipta Swadaya anggota dari —PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) — selaku pengembang dari Kawasan Industri Subang Smartpolitan.

Setelah penandatanganan keduanya, proses selanjutnya adalah serah terima lahan yang akan dilakukan pada Agustus 2024. Adapun, BYD merencanakan operasional pembangunan bertahap dan diperkirakan mulai beroperasi pada Januari 2026.

Dengan investasi sekitar US$1,3 miliar, pabrik ini digadang-gadang mampu memproduksi 150.000 kendaraan listrik per tahun. 

Mobil listrik NETA V dipamerkan dalam ajang GIIAS di ICE BSD City, Kamis (10/8/2023). (Bloomberg Tehcnoz/ Andrean Kristianto)

NETA

NETA menjadi brand mobil listrik China yang juga turut mengembangkan produksi mobilnya di Indonesia pada akhir Mei 2024. NETA resmi memulai produksi lokal melalui mereknya, Neta V-II melalui pabrik PT Handal Indonesia Motor (HMI) di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.

Meski belum membangun pabriknya sendiri, NETA meyakini bahwa dengan menjalankan produksi lokal secara completely knocked down (CKD) dapat memperkuat posisi mereka di pasar otomotif RI, dan sekaligus sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Sebagai catatan, NETA disebut memiliki nilai TKDN mencapai 44% berkat dukungan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia sebagai penyuplai baterai lithium ferro-phosphate (LFP) ramah lingkungan.

Pengunjung melihat mobil Chery Omoda 5 saat pameran IIMS 2023 di JIExpo, Jakarta, Kamis (16/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Chery

Sama halnya dengan NETA, Chery justru telah lebih dahulu mengembangkan produksi mobilnya pada 20 September 2022 dengan menggandeng pabrik PT HMI yang juga berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.

Dalam keterangannya, Tao Yong (President Director Chery Sales Indonesia) menjelaskan produksi mobil Chery dimulai dari SUV TIGGO 7 PRO dan TIGGO 8 PRO yang totalnya mencapai 240 unit sebelum peluncuran dilakukan saat itu.

Adapun,  jenama lainnya milik Chery seperti Chery Omoda E5, hingga Chery Tiggp 5X juga telah berproduksi di sana.

Namun, mengutip Mobil123.com, secara khusus pada akhir April 2024, President Chery International Zhang Guibing mengatakan bahwa keinginan untuk membangun pabrik sendiri di Indonesia masih dirinya tahan lantaran penjualan brand yang belum sesuai ekspektasi. 

Mobil listrik Wuling Air ev saat pameran IIMS 2023 di JIExpo, Jakarta, Kamis (16/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Wuling 

Wuling hadir di Indonesia melalui PT SAIC General Motor Wuling (SGMW) dengan mulai meletakan batu pertamanya atau groundbreaking pada 20 Agustus 2015. Adapun, pabrik Wuling dibangun di atas lahan seluas 600.000 meter per segi, di Greenland International Industrial Center Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Dua tahun berselang, tepatnya 11 Juli 2017 pabrik pertama Wuling tersebut resmi beroperasi untuk produksi masal.

Untuk mendukung kegiatan manufakturnya di Indonesia, Wuling mengandalkan 15 pemasok komponen internasional ternama dan sekitar 20 pemasok komponen lokal. Pembangunan pabrik mobil Wuling di Indonesia melibatkan investasi US$700 juta (sekitar Rp 9,3 triliun, dengan asumsi kurs saat itu).

(prc/wdh)

No more pages