Logo Bloomberg Technoz

Harga Flat Pertamax Cs Berakhir Pekan Ini, Perlukah Diperpanjang?

Dovana Hasiana
27 June 2024 08:40

Truk mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian
Truk mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan kebijakan untuk menahan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax, yang berakhir pada Juni, tidak perlu dilanjutkan. 

Menurut Fahmy, kewenangan penyesuaian harga sebaiknya kembali diserahkan kepada PT Pertamina (Persero).

Dengan demikian, perusahaan migas pelat merah itu bakal menghitung dan mempertimbangkan sejumlah faktor untuk penyesuaian harga BBM nonsubsidi, seperti harga minyak dunia, tingkat inflasi hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Saat ini, Fahmy mengatakan, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS hingga ke level Rp16.400-an/US$ menjadi satu-satunya faktor yang membebani harga BBM nonsubsidi.

Maka, Fahmy memproyeksikan harga Pertamax hanya bakal mengalami kenaikan sekitar Rp500—Rp1.000/liter dari harga saat ini Rp12.950/liter.