Logo Bloomberg Technoz

Menyikapi kondisi saat ini, kata Herlan, pemerintah tengah mengupayakan komunikasi dengan para tenant yang terdampak soal kemungkinan dilakukan pemulihan atau recovery data. Itu pun bisa dilakukan jika lembaga atau organisasi tersebut masih memiliki cadangan atau back up data.

DPR Panggil Kominfo

Dari Senayan, Komisi I DPR RI hari ini menjadwalkan memanggil Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) besok untuk rapat pendalaman mengenai gangguan pada server Pusat Data Nasional (PDN). 

“Sore atau malam besok [rapat dengan Komisi I]. Kominfo dan BSSN mungkin ada beberapa pihak lain yang memang mengurusi teknologi cyber security Pusat Data Nasional,” kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di Kompleks Parlemen, kemarin.

Politikus Partai Golkar itu mengungkapkan akan mendengarkan penjelasan Kominfo maupun BSSN kemudian setelahnya akan dilakukan evaluasi. 

Dia berujar kedua lembaga tersebut harus saling bertanggung jawab dan tidak saling menuduh satu sama lain untuk mencari solusi bersama. 

“Makanya besok kita dudukkan semuanya ini benang merahnya tapi dari DPR menyarankan yang paling penting sekarang kerja sama kemudian membereskan ini masalah. belum beres masalah kok malah jadi saling tuduh duluan,” ujar dia. 

Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria menegaskan proses pemulihan server PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, terus berlangsung. Tercatat 44 data kementerian lembaga (K/L) hasil migrasi sudah pulih. Sisanya, sekitar 238 lain masih dalam proses pemulihan.

“Kita sudah identifikasi sekitar 44 yang dalam proses, bisa langsung up (sistem layanan publik) karena memiliki backup, 238 masih dalam monitoring,” papar Nezar.

Nezar mengutip pernyataan Hinsa Siburian sebelumnya bahwa PDNS telah menghimpun 282 data dari K/L hingga pemerintah daerah. Ia juga percaya bahwa 238 data lembaga pemerintah sisanya tidak terlalu berdampak dari aksi peretasan grup ransomware Brain Chiper.

Bagi Nezar, pihaknya belajar banyak dari aksi peretasan demi mewujudkan sistem terbaik dalam meminimalisir celah peretasan, sambil melakukan upaya mitigasi lanjutan guna menghadapi berbagai kemungkinan buruk di masa yang akan datang.

(red/ain)

No more pages