Logo Bloomberg Technoz

Mata Uang Asia Berjaya, Rupiah Malah Lemah Dekati Rp 15.000/US$

Ruisa Khoiriyah
05 April 2023 11:54

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah mendekati lagi zona Rp 15.000/US$ di tengah penguatan valuta Asia yang terungkit data terbaru ketenagakerjaan Amerika. Pairing USD/IDR diperdagangkan di level 14.929 pada pukul 11:27, Rabu (5/4/2023), mengantar rupiah melemah 30 bps sebelum sesi perdagangan pagi berakhir.

Pelemahan rupiah terjadi di tengah kedigdayaan valuta Asia yang dipimpin oleh baht Thailand. Mata uang Negeri Gajah Putih itu menguat terungkit data inflasi Thailand yang melandai ke target bank sentral untuk pertama kali sejak akhir 2021.

Mata uang Asia juga terdongkrak sentimen dari data ketenagakerjaan Amerika yang memperlihatkan penurunan lapangan kerja. Itu menaikkan ekspektasi bahwa Federal Reserve, bank sentral AS, akan segera mengakhiri agresivitas kebijakan moneternya.

Menurut Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Prayadi, ada dua kemungkinan mengapa nilai tukar rupiah hari ini justru bergerak berbeda. "Pertama, konsolidasi teknikal. Kedua, tactical selling menjelang pengumuman data pasar tenaga kerja AS," jelasnya.

Data ketenagakerjaan AS memperkuat ekspektasi pivot The Fed dan itu melemahkan dolar AS (Bloomberg)

Dolar AS melemah karena data ketenagakerjaan dan penurunan yield US Treasury seiring perkiraan pasar akan melunaknya kebijakan bunga Fed, itu mendukung selera berinvestasi pemodal terhadap aset-aset yang secara tradisional dinilai lebih berisiko seperti aset di pasar negara berkembang, menurut Christopher Wong, FX Strategist OCBC di Singapura, seperti dilansir Bloomberg News, Rabu (5/4/2023).