Bloomberg Technoz, Jakarta - Perusahaan tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) mengurangi jumlah emisi initial public offering (IPO). Otomatis, perolehan dana IPO nanti juga akan berkurang menjadi Rp 9,9 triliun.
Berdasarkan prospektus terbaru, dikutip Selasa (5/4/2023), Trimegah Bangun Persada yang merupakan anak usaha Harita Nickel, memutuskan untuk melepas 7,99 miliar saham, setara 12,67% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Jumlah ini lebih rendah dari rencana awal, 12,21 miliar atau setara 18% dari modal ditempatkan dan disetor.
Artinya, penawaran saham kepada publik drop 33% dari rencana semula.
Untuk harga pelaksanaan, manajemen menetapkannya di level Rp 1.250/saham, sama seperti pernyataan sumber Bloomberg Technoz, seperti diberitakan akhir Maret. Sehingga, emiten yang akan menggunakan kode saham NCKL ini akan meraup dana segar Rp 9.997.000.000.000.
Harga pelaksanaan tersebut merupakan batas kanan atau rentang tertinggi harga penawaran. Sebelumnya, Harita Nickel menawarkan pada kisran Rp 1.220 hingga Rp 1.250.
Namun, meski menggunakan rentang tertinggi, dana segar yang diperoleh tetap lebih sedikit dibanding rencana awal ketika perusahaan masih mengincar dana segar antara Rp 14,8 triliun hingga Rp 15,1 triliun dengan melepas 18% emisi.

Trimegah Bangun Persada akan menggunakan dana hasil IPO diantaranya untuk sejumlah rencana sebagai berikut.
- Sekitar 8,4% akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya.
- Sekitar 9,4% akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.
- Sekitar 23,6% akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP Tbk.
- Sekitar 1,4% akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.
- Sekitar 3,3% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure).
- Sekitar 50,4% untuk keperluan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman.
- Sisanya sekitar 3,5% akan digunakan untuk modal kerja (working capital).
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek perseroan telah menunjuk PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Pencatatan saham atau listing grup bisnis Harita Nickel dijadwalkan pada 12 April 2023. Berikut daftar lengkap penjadwalan proses IPO NCKL terbaru:
- Penawaran umum perdana saham 5 April hingga 10 April 2023
- Penjatahan 10 April 2023
- Distribusi saham secara elektronik 11 April 2023
- Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) 12 April 2023
(dhf/wep)