Logo Bloomberg Technoz

Terjepit Yuan & Dolar AS, Lagi-Lagi Rupiah Terseret Makin Lemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
26 June 2024 14:50

Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah kembali tertekan dalam perdagangan hari ini, Rabu (26/6/2024), terseret kejatuhan mata uang Tiongkok yuan dan kebangkitan dolar Amerika akibat nada hawkish baru dari para pejabat Federal Reserve (The Fed).

Rupiah yang tadi pagi dibuka lemah di Rp16.441/US$ dan sempat menyentuh level terlemah di Rp16.448/US$, saat ini masih tertekan di kisaran Rp16.433/US$ pada pukul 14:33 WIB.

Level itu bahkan lebih lemah dibandingkan nilai rupiah di pasar Nondeliverable Forward yang ada di kisaran Rp16.426-Rp16.431/US$. Inversi itu kemungkinan karena adanya kontrak NDF jatuh tempo yang tidak bisa diperpanjang sehingga para pemburu valas beralih menyerbu pasar spot untuk mencari dolar AS.

Tekanan yang dihadapi oleh rupiah berlangsung ketika pasar saham masih bergerak di zona hijau dan yield Surat Berharga Negara (SBN) bergerak variasi di mana tenor 10Y naik sedikit ke 7,108% dan 2Y di 6,839%.

Rupiah terseret pelemahan yang dialami oleh yuan yang tergerus nilainya 0,05% terhadap dolar AS, ketika level imbal hasil obligasi pemerintah Negeri Panda itu terjatuh ke level terendah dalam 22 tahun terakhir di 2,22% terpicu kekhawatiran terkait prospek pertumbuhan ke depan.