Logo Bloomberg Technoz

Protes Tolak UU Pajak Ricuh, Presiden Kenya Kerahkan Militer

News
26 June 2024 14:40

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pedemo di Kawasan Pusat Bisnis Nairobi, Kenya, Selasa (25/6/2024). (Kang-Chen Chung/Bloomberg)
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pedemo di Kawasan Pusat Bisnis Nairobi, Kenya, Selasa (25/6/2024). (Kang-Chen Chung/Bloomberg)

David Herbling dan Adelaide Changole - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Kenya William Ruto mengerahkan militer untuk mengakhiri protes anti-pemerintah. Aksi ini setidaknya telah menyebabkan lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Demonstrasi tersebut dipicu oleh pajak yang diberlakukan oleh pemerintahan Ruto untuk menghasilkan pemasukan tambahan 302 miliar shilling (US$2,3 miliar) pada tahun anggaran yang dimulai pada 1 Juli.

Para pengunjuk rasa menuntut para anggota parlemen membatalkan seluruh rencana itu. Pada Selasa (25/6/2024), parlemen mengesahkan rancangan undang-undang ini setelah membatalkan beberapa pungutan yang lebih kontroversial seperti pajak 16% untuk roti.

Pemerintah mengusulkan pajak-pajak baru ini untuk memperbaiki keuangan negara, mengatasi rasio utang yang tinggi, dan mengakses lebih banyak pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF).