Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Raup Utang Baru Rp38,6 T, Bunga Tinggi

Redaksi
26 June 2024 14:30

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) alias sukuk global (INDOIS) oleh pemerintah Indonesia banyak diminati investor global. Meski minat tinggi, pemerintah harus menanggung imbal hasil tinggi dan saat dolar Amerika Serikat (AS) juga sedang dalam posisi menguat.  

Nilai pemesanan yang diterima sejak penjualan dimulai kemarin Selasa (25/6/2024), mencapai US$4,5 miliar untuk tiga seri sukuk global yang ditawarkan. Perinciannya, pemesanan untuk sukuk global tenor 5Y mencapai US$1,5 miliar. Lalu, sukuk global tenor 10Y mencatat pemesanan sebesar US$1,8 miliar. Kemudian tenor 30Y dipesan hingga sebesar US$1,2 miliar.

Mengutip Bloomberg News, Rabu (26/6/2024), pemerintah akhirnya memutuskan menyerap masing-masing sebesar US$750 juta untuk INDOIS-5Y (jatuh tempo 2029) yang memberikan imbal hasil 5,1%. Lalu, INDOIS-10Y (jatuh tempo 2034) dengan yield 5,2% terjual US$1 miliar dan INDOIS-30Y (jatuh tempo 2054) yang memberi yield 5,5% terjual US$600 juta.

Total penjualan sukuk global oleh pemerintah kali ini mencapai US$2,35 miliar atau sekitar Rp38,59 triliun dengan kurs dolar AS saat ini. 

Imbal hasil surat utang baru itu lebih tinggi dibanding yield SBN valas di pasar saat ini (INDON). INDON tenor 5Y siang ini ada di 4,96%, lalu 10Y ada di 5,06% dan 30Y ada di 5,40%.