Logo Bloomberg Technoz

APBN Ketat, Prabowo Diminta Tak Bentuk Badan Makan Gratis

Azura Yumna Ramadani Purnama
26 June 2024 13:40

Petugas menyiapkan makanan untuk simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Petugas menyiapkan makanan untuk simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menyarankan pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebaiknya tak perlu membentuk badan baru untuk mengelola Program Makan Gratis.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Dwi Astuti mengatakan pembentukan badan baru artinya menambah belanja negara. Padahal yang dibutuhkan saat ini adalah kebijakan pengetatan fiskal melalui efisiensi anggaran dengan belanja untuk hal prioritas saja.  

"Kalau menurut saya kabinet ini jangan lah (bentuk badan baru pengelola program makan gratis). Kalau ada badan baru yang mengelola makan gratis itu artinya menambah anggaran rutin, untuk belanja pegawai, gedung dan sebagainya,: ujar Esther, Selasa (25/6/2024).

Dia mengimbau pemerintahan baru untuk memasukkan anggaran Program Makan Gratis ke Kementerian Sosial (Kemensos) yang selama ini menyalurkan bantuan sosial (Bansos). Nantinya, Kemensos bisa berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendiskusikan terkait makanan bergizi yang dibutuhkan siswa-siswi sekolah dasar.  

"Menurut saya makan siang gratis itu seperti bansos, jadi cukup dicantolkan ke Kemensos, tidak perlu membentuk badan bar, itu cukup," ungkap Esther.