PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero)
Perusahaan yang disingkat DPS ini merupakan BUMN yang bergereak dalam bisnis produksi dan juga reparasi kapal. Berdasarkan laman resminya, perusahaan ini telah didirikan sejak September 1910 silam.
Pada saat itu, DPS bermula bernama NV Drogdok Maatschappij, yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Kemudian, kisaran tahun 1942 hingga 1945, perusahaan dialihkelola oleh pemerintah Jepang dengan nama Harima Zosen.
Setelah dinasionalisasi pada 1 Januari 1961, perusahaan tersebut kemudian akhirnya bernama PN Dok dan Perkapalan Surabaya. Kemudian, berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi Laut pada 1963, perusahaan diintegrasikan dengan galangan Sumber Bhaita, dan berstatus hukum baru.
Sejak saat itu, DPS telah memperbaiki lebih dari 20.000 kapal dan membuat lebih dari 600 berbagai jenis kapal dari pelanggan lokal dan asing.
PT Indah Karya (Persero)
Perusahaan ini didirikan pada 1 Mei 1936 oleh pemerintah kolonial Belanda bernama NV Ingenieurs Bureau Ingenegeren Vrijburg (IBVI), sekaligus menjadi perusahaan konstruksi ternama pada masanya.
Kemudian, pada 1961, pemerintah melakukan nasionaliasi dan menetapkan IBVI sebagai perusahaan negara (PN) bernama PN Indah Karya.
Berdasarkan laman resminya, perseroan belakangan juga telah mengerjakan sejumlah proyek ternama di Indonesia seperti Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi dan perencanaan gudang PT PINDAD.
PT Amarta Karya (Persero)
Saat ini, perusahaan pelat merah ini bergerak dalam lini bisnis pengembangan manufaktur, infrastruktur, gedung, EPC dan Properti.
Namun sebelumnya, berdasarkan laman resminya, perusahaan bermula memiliki hubungan rantai dengan sejarah pendiriannya yang panjang.
Pada tahun 1960 NV Lindeteves Stokvis dan Fa. De Vri’esRobbe, perusahaan yang didirikan oleh pemerintah kolonial belanda berdomisili di Semarang bergabung menjadi NV. Constructie WerkPlaatsen De Vri’es Robbe Lindeteves, disingkat menjadi “Robbe Linde & Co” yang bergerak dalam pembuatan konstruksi baja.
Dua tahun kemudian, perusahaan itu dinasionalisasi menjadi PN Amarta Karya dengan bidang usaha usaha yang sama. Lalu pada 1972, status PN Amarta Karya ditransformasikan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) yang berkedudukan di Jakarta.
Pada saat itu, Perusahaan memperluas lini bisnisnya menjadi konstruksi di bidang pekerjaan sipil, listrik dan mekanik disamping bidang konstruksi dan fabkrikasi baja yang telah menjadi bisnis intinya sejak awal.
PT Barata Indonesia (Persero)
PT Barata Indonesia (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang industri berat. Perusahaan ini mengecor baja untuk dijadikan berbagai macam peralatan, serta menyediakan jasa manufaktur dan EPC.
Selain pabrik utama di Gresik, perusahaan ini juga memiliki pabrik di Tegal, Cilegon, dan Medan.
Melansir laman resminya, perusahaan ini dimulai sejak masa hindia belanda bernama NV Machinefabriek Braat dan NV Machinefabriek & Scheepswerf Molenvliet yang masing-masing didirikan pada tahun 1901 dan 1920. Di awal pendiriannya, pabrik ini memproduksi alat-alat mesin untuk keperluan pabrik gula dan teh.
Namun, mendekati Perang Dunia II, pabrik NV Braat sempat mengalami perubahan fungsi memproduksi alat perang sejak pendudukan tentara Jepang untuk memasok kebutuhan perang.
Pada 1961, kedua perusahaan tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia dan ditetapkan menjadi perusahaan negara (PN) dengan nama PN Barata dan PN Sabang Merauke, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 124 dan 125 Tahun 1961.
Pada tahun 1971, kedua perusahaan tersebut digabung dengan PN Pelaksanaan Pembangunan Proyek-Proyek Industri Dasar (Peprida) untuk membentuk sebuah persero dengan nama PT Barata Metalworks & Engineering (Persero).
Hingga kemudian, Dalam rangka penguatan industri nasional, perusahaan kembali melakukan transformasi bisnis melalui beberapa tahapan.
Diantaranya pengembangan produk mesin gilas roda 3 guna mendukung pembangunan infrastruktur nasional. Kurun waktu yang sama perseroan turut melahirkan kompetensi bisnis foundry yang hingga kini menjadi unggulan perseroan.
PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)
PT. Varuna Tirta Prakasya (Persero) merupakan gabungan empat perusahaan warisan kolonial Belanda yang bergerak di bidang per-Veem-an (penampungan penyediaan gudang barang/warehouse) yaitu N.V.Het Batavia Veem, N.V.Indische Veem, N.V.Java Veem dan Verenigde Prouwenveren, yang selanjutnya diberi nama Fa.
Pada periode antara 1954-1977, Fa. Veem Combinatie Tandjoeng Priok telah beberapa kali berubah nama dan bentuk badan hukum yang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah serta Keputusan Presiden, terakhir perusahaan ini bernama P.N. VTP (Varuna Tirta Prakasya).
Berdasarkan Akte Notaris Imas Fatimah SH No. 6 tanggal 7 Januari 1977, P.N. VTP dirubah lagi bentuk badan hukumnya menjadi “Persero” yaitu P.T. Varuna Tirta Prakasya (Persero).
Hingga, saat ini, perusahaan masih bergerak sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yang melayani dan menghantar barang keseluruh pelosok wilayah Indonesia dengan memiliki jaringan infrastruktur hampir di seluruh Indonesia.
PT Semen Kupang (Persero)
Perusahaan pelat merah yang bergerak dibidang produksi semen ini didirikan pada Desember 1980. Pada saat itu, perusahaan ini menjadi satu-satunya pabrik semen kecil menggunakan tungku tegak di Indonesia, dengan kapasitas 120.000 ton per tahun.
Kemudian pada 4 Januari 1991, PT Semen Kupang menjadi BUMN berdasarkan Peraturan Pemrintah No.4 Tahun 1991, dengan pengalihan saham dari PT Semen Gresik (Persero). Awalnya, perusahaan ini merupakan patungan antara PT Semen Gresik, Bank Pembangunan Indonesia, dan Pemerintah Daerah NTT melalui PD Flobamor.
(ibn/dhf)