Logo Bloomberg Technoz

"Penguatan fundamental bisnis KAEF dilakukan pula melalui transformasi SDM dan operational excellence," ujar Lina.

Adapun, sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan perombakan jajaran Direksi, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2023.

Dalam RUPST itu, David Utama disepakati untuk menanggalkan jabatannya sebagai direktur utama KAEF. Rapat tersebut juga setuju menunjuk Djagad Prakarsa Dwialam sebagai dirut baru.

Usai ditunjuk, Djagad mengatakan bahwa pergantian direksi tersebut sedianya merupakan hak dan keputusan penuh para pemegang saham atau Kementerian BUMN

"Pergantian pimpinan di BUMN di mana saja itu bisa terjadi setiap saat. yang penting, pergantian itu satu hal yang normal dan tujuannya untuk meningkat kinerja perusahaan," ujar Djagad.

Kinerja Negatif

Sepanjang 2023, KAEF sendiri memang mencatatkan kinerja yang negatif, dengan membukukan kerugian bersih mencapai Rp1,48 triliun. Angka ini membengkak hampir 8 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercacat rugi Rp190,4 miliar.

Meski demikian, kata Lina, manajemen KAEF menilai fundamental perusahaan masih kuat, karena adanya pertumbuhan penjualan tahun 2023 sekitar 7,93% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi
Rp9,96 triliun.

Dia lantas mengungkapkan kinerja yang negatif itu disebabkan oleh isu utama yang masih menjadi tantangan bagi perseroan, mulai dari  belum optimalnya komersialisasi, inefisiensi operasional pabrik, hingga adanya, dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA).

Hal itulah yang juga turut membuat perseroan masih membukukan kas negatif.

"Ke depannya seperti apa? Kita belajar dari apa yang sudah terjadi, kita lakukan langkah-langkah perbaikan di 2024."

(ibn/dhf)

No more pages