Logo Bloomberg Technoz

Saat ini, ungkapnya, 11 perusahaan tersebut  tengah menyelesaikan  perizinan untuk bisa beroperasi segera.

Ilustrasi buruh pabrik garmen. (Qilai Shen/Bloomberg)

Diberitakan sebelumnya, Luhut mengeklaim industri tekstil asal China ini bakal beroperasi di Indonesia dan akan membuka lapangan kerja hingga 108.000 pekerja yang juga mendapatkan fasilitas tempat tinggal di asrama.

Luhut mengatakan pemerintah bakal responsif terhadap kendala yang dihadapi oleh industri yang mau melakukan investasi.

"[Industri garmen China] bilang perlu air, kita cari mana tempat air di Sukoharjo, atau di Bengawan Solo atau di Jatiluhur," ujarnya.

Bila Indonesia memiliki keinginan agar ekonomi tumbuh dalam kisaran 6,5%—7%, kata Luhut, maka pemerintah harus mendorong investasi yang berorientasi pada ekspor.

Dengan demikian, pemerintah memberikan kemudahan kepada industri garmen asal China tersebut lantaran berorientasi pada ekspor dan nilai ekspornya berpotensi mencapai US$18 miliar atau Rp295,65 triliun. 

Vice CEO PT Pan Brothers Tbk (PBRX) Anne Patricia Sutanto mengaku tidak khawatir bilamana perusahaan tekstil asal China berminat untuk menanamkan modal di Indonesia.

Menurutnya, kehadiran investor asing justru bisa menciptakan sinergi positif bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri.

Bagaimanapun, Anne tetap menekankan pemerintah wajib memberikan kebijakan yang setara bagi pelaku industri TPT, baik pemain lokal maupun pemodal asing.

"[PBRX] enggak khawatir sama sekali. Welcome. Malah kalau bisa mereka investor asing dari China beli benang dari industri TPT Indonesia. Ekosistem [industri TPT] malah bisa terbentuk dengan baik," ungkap Anne.

Dampak positif yang akan diterima bagi TPT dalam negeri adalah makin kuatnya sandang lokal yang didukung oleh kegiatan penanaman modal asing (PMA) ataupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), bila benar China berinvestasi di RI.

(prc/wdh)

No more pages