Logo Bloomberg Technoz

Eramet Beber Alasan Batal Garap Proyek Nikel Sonic Bay: Ada 3 Isu

Dovana Hasiana
26 June 2024 11:20

Blok Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) di fasilitas pengolahan nikel Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara./Bloomberg-Dimas Ardian
Blok Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) di fasilitas pengolahan nikel Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Eramet SA akhirnya buka suara soal tiga alasan yang melandasi keputusannya untuk hengkang dari proyek nikel Sonic Bay yang memiliki nilai investasi US$2,6 miliar (sekitar Rp42,64 triliun asumsi kurs saat ini).

Dalam pernyataan tertulis ke Bloomberg Technoz, Eramet menyatakan, alasan pertama yang melandasi keputusan tersebut adalah strategi eksekusi terkait dengan proyek bersama BASF SE ini.

Dalam hal ini, Eramet menyatakan tidak berhasil mendapatkan skema eksekusi yang memuaskan, termasuk syarat dan ketentuan kontrak.

Kedua, alokasi modal. Eramet menyatakan memang ingin berpartisipasi dalam rantai nilai baterai di Indonesia, tetapi juga selektif dengan alokasi modal.

Pada saat yang sama, Eramet juga sedang mengkaji peluang lain untuk rantai nilai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) seperti nikel, lithium, dan kobalt.