Logo Bloomberg Technoz

Sritex (SRIL) Soal Pabrik Tekstil China Masuk RI: Kami Tak Takut

Pramesti Regita Cindy
26 June 2024 10:30

Pekerja di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex./Bloomberg-Dimas Ardian
Pekerja di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta Direktur Keuangan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex Welly Salam menilai rencana investasi pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) China di Indonesia masih lebih baik daripada gempuran produk impor dengan harga murah dari negara Asia Timur itu.

Sama seperti pelaku industri TPT lokal lainnya, Sritex berharap pemerintah menetapkan regulasi yang tepat di sektor pertekstilan sebelum memasukkan modal China ke dalam negeri di sektor tersebut.

Welly menyampaikan nilai plus dari masuknya investasi industri tekstil China untuk Indonesia adalah terbukanya kesempatan dan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, serta potensi penambahan penerimaan pajak dan pendapatan negara.

"Minusnya, jika sumber pendanaan [pabrik China tersebut] berbeda [lebih kuat dari pemain lokal], maka bisa menimbulkan selisih biaya yang cukup besar sehingga tentunya kompetisi bisa terganggu begitu pula dengan skala industrinya. Jika skalanya sangat besar pastinya akan menggerus pasar industri tekstil dalam negeri," jelas Welly kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (26/6/2024).

Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex di Solo./Bloomberg-Dimas Ardian

Dia menambahkan, efek samping dari perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) terhadap sektor pertekstilan nyatanya juga kurang bisa dinikmati secara optimal karena terjadi pengalihan asal negara produksi.