"Untuk jumlah bervariasi, tergantung kondisi. Tetapi, tujuannya adalah untuk menyehatkan perusahaan secara keseluruhan," ujar dia.
Selain menutup apotek, KAEF sendiri saat ini juga bersiap untuk melakukan rasionalisasi terhadap sejumlah pabrik miliknya. Rasionalisasi itu dilakukan dengan menutup 5 dari 10 total pabriknya.
Direktur Produksi dan Supply Chain Kimia Farma Hadi Kardoko mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai salah satu efisiensi perusahaan.
Hadi mengatakan, sejak awal dioperasikan, pabrik tersebut tidak dipergunakan secara maksimal, dengan hanya kurang dari 40% tingkat pemanfaatan atau utilisasinya. Itu menyebabkan pembengkakan biaya operasional yang ditanggung perusahaan.
"Langkah ini untuk meningkatkan utilisasi pabrik kita agar lebih optimal. Kedua, akan menurunkan biaya operasional kita. Dengan itu, maka nantinya kita harapkan yang saat ini utilisasi kita, 3 shift kita itu kurang dari 40%. nanti tentu akan di atas 40%, terjadi proses efisiensi yang lebih baik."
(ibn/dhf)
