Kronologi BASF-Eramet Campakkan Nikel Sonic Bay Andalan Bahlil
Dovana Hasiana
26 June 2024 09:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Megaproyek smelter nikel hidrometalurgi Sonic Bay di Teluk Weda, Maluku Utara, resmi ditinggalkan kedua investornya dari Eropa, yakni BASF SE dan Eramet SA.
Kabar tersebut pertama kali terdengar usai BASF mengunggah pernyataan resmi untuk mundur dari proyek senilai US$2,6 miliar (sekitar Rp42,64 triliun asumsi kurs saat ini) itu awal pekan ini.
“Setelah melakukan evaluasi menyeluruh, kami menyimpulkan bahwa kami tidak akan melaksanakan proyek pemurnian nikel-kobalt di Teluk Weda,” tulis BASF SE dalam pernyataannya, dikutip Rabu (26/5/2024).
Selang beberapa waktu, Eramet juga mengumumkan untuk mundur dari proyek penghiliran nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) tersebut.
Namun, perusahaan asal Prancis tersebut menyatakan mesih terbuka pada investasi potensial dari rantai nilai baterai nikel di Indonesia.