Sementara bagi para investor yang baru membeli harga emas akhir tahun lalu dan hendak menjual emas Antamnya hari ini, maka potensi keuntungan yang ia kantongi baru sebesar 9,3% menilik harga buyback yang lebih rendah. Pada akhir 2023, harga emas dijual Antam di level Rp1.130.000 per gram.
Keuntungan lebih besar dapat dimiliki oleh investor yang sudah membeli emas Antam persis setahun lalu ketika harganya masih dibanderol di Rp1.047.000 per gram pada Juni 2023. Dengan harga buyback hari ini, investor berpotensi mengantongi untung sebesar 18%.
Prospek bunga acuan
Sentimen utama yang mempengaruhi naik turun harga emas Antam mayoritas adalah karena pergerakan ekspektasi pasar terhadap kebijakan bunga acuan Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat (AS).
Tadi malam, pejabat The Fed menyatakan, masih ada risiko kenaikan inflasi yang perlu diantisipasi sehingga menurunkan bunga terlalu cepat justru akan membuka potensi kenaikan bunga lagi ke depan. Dengan kata lain, para pejabat The Fed menilai prospek penurunan bunga acuan masih cukup jauh, bergantung pada perkembangan data ekonomi ke depan.
Sentimen bunga acuan yang tetap apalagi sampai naik lagi, buruk bagi harga emas yang merupakan aset tanpa imbal hasil. Sebaliknya, bila The Fed memiliki gelagat menurunkan bunga acuan dalam waktu dekat, itu akan menjadi sentimen yang baik bagi harga emas.
Dot plot terakhir FOMC The Fed memperkirakan akan ada satu kali penurunan bunga acuan sebesar 25 bps tahun ini. Ketika itu terjadi, harga emas kemungkinan akan semakin melesat dari posisi saat ini.
Dalam konteks emas Antam yang juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kenaikannya mungkin bisa lebih besar bila pada saat yang sama nilai rupiah tertekan.
(rui)
