Terlebih, berdasarkan perhitungannya, jenis BBM nonsubsidi di Indonesia pada kasus Pertamax lebih dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah.
Yayan mengatakan, kondisi pelemahan rupiah setidaknya berpengaruh terhadap kenaikan harga Pertamax dalam rentang 20% hingga 90%.
Sementara itu, kenaikan Mean of Plats Singapore (MOPS) berpengaruh pada kenaikan Pertamax pada kisaran 10% hingga 35%.
“Jadi kemungkinan untuk penurunan harga BBM karena menurunnya harga global lebih kecil ke harga Pertamax dibandingkan dengan dampak nilai tukar rupiah,” ujarnya.
Dalam asumsi kedua, harga Pertamax dinilai bisa mengalami penurunan sebesar 4% hingga 5% pada Juli, asalkan nilai tukar rupiah mengalami penguatan dan kembali ke level Rp15.000/dolar AS. Terlebih, biaya logistik melalui Baltic Dry Index tengah mengalami penurunan.
“Setiap penurunan 1% biaya logistik menyebabkan penurunan harga Pertamax sebesar 4% hingga 5% dalam kurun 14 hari ke depan, dengan asumsi tidak ada perubahan yang signifikan pada variabel nilai tukar, harga MOPS, dan OPEC Price Basket,” ujar Yayan.
Daftar harga BBM pada Juni 2024:
Pertamina
- Pertamax: Rp12.950/liter
- Pertamax Turbo: Rp14.400/liter
- Dexlite: 14.550/liter
- Pertamina Dex: Rp15.100/liter
Shell
- Shell Super: Rp14.580/liter
- Shell V-Power: Rp15.400/liter
- Shell V-Power Nitro: Rp15.630/liter (kecuali di Jawa Timur)
- Shell V-Power Diesel: Rp15.340/liter
- Shell Diesel Extra: Rp14.670/liter (berlaku untuk wilayah Jawa Timur)
Vivo
- Revvo 90 Rp 12.900/liter
- Revvo 92 Rp 14.300/liter
- Revvo 95 Rp 15.200/liter
BP-AKR
- BP Ultimate: Rp15.400/liter
- BP 92: Rp14.500/liter
- BP diesel: Rp15.430/liter (kecuali di Jawa Timur)
- BP Ultimate Diesel: Rp14.670/liter (berlaku untuk wilayah Jawa Timur)
(dov/wdh)