Logo Bloomberg Technoz

Nasib Harga Pertamax Cs pada Juli Ditentukan Rupiah

Dovana Hasiana
26 June 2024 07:50

Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nasib harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, termasuk Pertamax, dinilai berpeluang mengalami penyesuaian harga pada Juli 2024, tergantung dari pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam asumsi pertama, Ekonomi Energi dari Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti mengatakan bila rupiah tidak mengalami penguatan dan tetap berada pada kondisi psikologis Rp16.400/dolar AS, harga BBM nonsubsidi bisa mengalami kenaikan. 

Hal ini terjadi karena beban dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang besar, mengingat asumsi rupiah pada APBN 2024 adalah sebesar Rp15.000/dolar AS.

“Sehingga yang menjadi perhatian sekarang  bagaimana kebijakan macroprudential Indonesia agar nilai tukar stabil dibawah Rp16.000/dolar AS,” ujar Yayan.

Truk mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian
Jika rupiah gagal mengalami penguatan di bawah Rp16.000/dolar AS, kata Yayan, Indonesia akan kehilangan momentum untuk menurunkan harga BBM dan bisa memperoleh penghematan impor. 

Menurut Yayan, hal tersebut didukung oleh kondisi pasokan BBM global yang cukup dan pada akhirnya menurunkan biaya logistik.