Putu menilai kemudahan yang diberikan dalam kawasan industri dapat mempermudah diversifikasi produk, kerja sama industri, dan sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Ditemui pada kesempatan yang sama, Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) menuturkan bahwa kurang lebih sebanyak 10 pabrik rumput laut dalam negeri telah mangkrak sejak 2016. Sehingga kini tersisa 45 pabrik yang masih beroperasi.
10 pabrik yang sebelumnya mangkrak tersebut, kata dia, kini bisa kembali beroperasi usai mendapatkan bantuan dari Kemenperin berupa restrukturisasi mesin.
"Beberapa sedang dibantu Kemenperin untuk bisa merevitalisasi," ujar Wakil Ketua ARLI Pontas Tambunan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tengah mengembangkan program hilirisasi rumput laut.
Nantinya, proses penghiliran tersebut bakal menghasilkan ragam produk turunan, seperti pupuk organik, plastik yang dapat diuraikan atau biodegradable plastik, serta bahan bakar nabati atau biofuel hingga pakan ikan.
Dalam kaitan itu, rumput laut bisa dipanen dalam kurun 34 hari. Setelah panen, kata Luhut, rumput laut bisa diolah di pabrik dan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan.
“Sekarang kemiskinan banyak di pesisir. Jadi dengan ada program hilirisasi untuk seaweed, saya kira sangat-sangat baik. Sekarang kita sudah mulai [hilirisasi rumput laut],” ujar Luhut saat ditemui usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Senin (6/5/2024).
Ke depannya, sebut Luhut, penghiliran rumput laut bakal menjadi program unggulan Indonesia. Terlebih, Indonesia bakal belajar dari India dan melakukan berbagai perbaikan usai melihat perkembangan pabrik rumput laut di negara tersebut.
Selain itu, Luhut juga mengatakan pemerintah bakal menyerap produksi rumput laut dalam negeri.
Lebih dari 70% luas Indonesia adalah laut dengan 12 juta hektare (ha) dialokasikan untuk budi daya. Namun, dengan segala keunggulan yang dimiliki, produksi rumput laut Indonesia masih belum optimal.
Luhut sebelumnya menjelaskan saat ini budi daya rumput laut baru mencapai 102.000 ha atau 0,8%. Lebih dari 60% ekspor rumput laut masih dalam bentuk mentah atau rumput laut kering, dengan proses pengolahan yang terbatas.
(prc/ain)