“DPRK dengan keras mengutuk upaya provokatif Amerika dan Korea Selatan, para maniak konfrontasi keji dengan retorika paling kuat dan dengan segala kemungkinan untuk menunjukkan kekuatan pencegah yang luar biasa dan baru,” kantor berita resmi Korea Central News Agency pada hari Senin mengutip Wakil Menteri Pertahanan, Kim Kang Il.
Dia menggunakan singkatan untuk menyebut Korea Utara dan Korea Selatan dengan nama resminya.
Pada hari yang sama, AS dan sekutunya Jepang dan Korea Selatan mengecam “sekeras-kerasnya” kerja sama militer yang semakin mendalam antara Rusia dan Korea Utara, dan menyebutnya sebagai keprihatinan serius dan ancaman terhadap stabilitas.
Utusan penting dari ketiga negara membahas perjanjian Putin dan Kim, yang diumumkan pekan lalu, untuk saling membela jika terjadi serangan, menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS. Perjanjian tersebut dibuat pada kunjungan pertama Presiden Rusia ke Korea Utara dalam 24 tahun.
AS dan sekutu-sekutunya di Asia mengatakan mereka melihat kunjungan tersebut sebagai upaya memajukan pengiriman amunisi dari rezim Kim untuk membantu perang Putin di Ukraina.
(bbn)