Likuiditas Terjaga, Saham Bank Jadi Perhatian Investor
Tara Marchelin
20 January 2023 12:51
Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham dari sub sektor perbankan akan menjadi perhatian investor pada 2023 setelah Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perbankan per Desember 2022 masih terjaga. Dalam keterangan resmi pada Kamis (19/1), BI menyebutkan terjaganya likuiditas perbankan didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 9,01% year-on-year (yoy).
Sementara itu, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi, mencapai 31,20% dan meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 30,42%. Di sisi lain, risiko kredit tetap terkendali yang tercermin dari rasio non Performing Loan (NPL) pada November 2022 yang tercatat 2,65% (bruto) dan 0,75% (neto).
Likuiditas bank juga menjadi salah satu aspek yang mempengaruhi kinerja saham perbankan, khususnya bank-bank besar di tahun ini. Schroders Indonesia memproyeksikan saham bank-bank besar akan memiliki kinerja bagus di 2023 didorong oleh kondisi likuiditas yang memadai.
“Tahun ini sektor yang masih cukup baik untuk big banks. Saya tidak mengatakan semua bank karena situasi likuiditas tahun ini tidak akan lebih ample dan sedikit mengetat. Hanya big banks yang likuid. Bank kecil, mereka likuiditasnya kecil,” kata Direktur Investasi Schroders Indonesia, Irwanti, dalam acara Market Outlook 2023 Schroders Indonesia pada Rabu, (17/1/2023).
Bloomberg Technoz mengamati likuiditas sejumlah bank besar, antara lain Bank Mandiri (BMRI), Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), dan Bank BNI (BBNI).