Dalam bahan paparannya, dijelaskan bahwa arah kebijakan subsidi pajak akan mencakup insentif perpajakan melalui subsidi pajak Ditanggung Pemerintah (DTP). Insentif tersebut, dijelaskan akan diberikan oleh pemerintah kepada dunia usaha.
Selanjutnya, subsidi bunga kredit akan diarahkan untuk meningkatkan daya saing usaha UMKM dan pembiayaan usaha tani dengan mempertajam dan melakukan optimalisasi strategi penyaluran subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kemudian, menyediakan anggaran subsidi perumahan untuk mendukung penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sedangkan pada subsidi bidang pelayanan publik, pemerintah akan mendukung peningkatan pelayanan umum di bidang transportasi publik yang dimiliki KAI dan Pelni dan peningkatan informasi publik pada LKBN Antara.
Sementara itu, arah kebijakan subsidi pupuk tahun 2025 akan mencakup peningkatan ketepatan sasaran penerima pupuk bersubsidi, jenis pupuk bersubsidi yaitu urea, NPK, dan organik, subsidi pupuk hanya diberikan untuk komoditas prioritas yang telah ditetapkan, hingga pelaksanaan bantuan langsung pupuk kepada petani dilakukan bertahap.
Meskipun begitu, Isa mengatakan bahwa pihaknya akan merancang program tersebut agar lebih tepat sasaran dan membentuk model bantuan subsidi yang dapat memacu masyarakat agar lebih produktif.
“Namun dalam ketepatan sasaran dan modelnya kemudian tidak buat orang jadi manja terlena akan bantuan subsidi ini, mungkin perlu kami perbaiki sehingga kami bisa memastikan penggunaan subsidi bisa efektif dan efisien sehingga kami bisa kemudian melakukan berbagai efisiensi untuk digunakan pada kegiatan yang lain,” tutupnya.
(azr/lav)
