Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Makan Gratis Bukan Prioritas, Karena Sudah Janji Politik

Azura Yumna Ramadani Purnama
25 June 2024 15:00

Petugas menyiapkan makanan untuk simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Petugas menyiapkan makanan untuk simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berpandangan bahwa program Makan Bergizi Gratis dengan anggaran Rp71 triliun merupakan program non-prioritas yang terpaksa harus tetap dijalankan karena janji politik.

Direktur Eksekutif INDEF Esther Dwi Astuti menjelaskan bahwa anggaran untuk program tersebut seharusnya dapat dialokasikan pada program pendidikan untuk dapat meningkatkan daya saing angkatan kerja Indonesia.

“Kalau memang ada program-program semacam itu yang menurut saya bukan prioritas, tapi tetap harus dilaksanakan karena janji politik, harus dihitung betul pendapatan negara apakah harus didorong,” kata Esther saat ditemui awak media setelah Seminar Nasional INDEF, Selasa (25/6/2024).

Menurut dia, jika alasan penerapan program tersebut dilatarbelakangi untuk meningkatkan gizi anak sekolah agar bisa mencapai visi Indonesia Emas 2045, maka seharusnya penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang perlu dijadikan prioritas oleh pemerintah.

Sebab berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Eshter, baru 12% angkatan kerja Indonesia yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Sehingga, angkatan kerja Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi kualitasnya jika ingin mencapai visi tersebut.