Melansir CNA, Selasa (25/6/2024), pesawat tiba kembali di Bandara Incheon sekitar pukul 19.40.
15 penumpang menderita sakit gendang telinga dan hiperventilasi selama penurunan dan 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit, kantor berita Yonhap melaporkan, mengutip Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan.
Tidak ada korban luka serius yang dilaporkan, tambahnya.
Seorang pria bermarga Tseng yang pergi ke Korea Selatan untuk perjalanan bisnis mengatakan kepada Taipei Times bahwa anak-anak yang berada di dalam pesawat menangis ketika masker oksigen turun.
Dia juga mengatakan kepada outlet berita tersebut bahwa dia takut pesawat akan menabrak tanah.
Penumpang lain di pesawat yang bermarga Hsu mengatakan kepada Taipei Times bahwa dia merasa ada yang tidak beres saat pesawat tampak melayang di udara dan pramugari tetap berada di tempat duduk mereka.
Dia menambahkan bahwa dia dan putrinya mengenakan masker oksigen saat pesawat jatuh di ketinggian. Dia juga mengatakan bahwa kedua putrinya menangis ketika hal itu terjadi dan dia mengalami sakit telinga dan sakit kepala.
Penerbangan dilanjutkan pada Minggu pagi dengan pesawat yang berbeda sekitar 19 jam setelah jadwal keberangkatan awal, demikian dilaporkan Korea JoongAng Daily.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada para penumpang, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk meminimalisasi ketidaknyamanan (akibat penundaan), termasuk menyediakan akomodasi," lapor media tersebut, mengutip juru bicara Korean Air.
"Kami sedang menyelidiki penyebab pasti dari pengalihan penerbangan ini, dan berencana untuk melakukan perawatan pesawat setelah pemeriksaan," tambah juru bicara tersebut.
(red/ros)