Logo Bloomberg Technoz

Industri Tekstil Lagi Kena Cobaan, Ini Dampaknya ke Sritex (SRIL)

Pramesti Regita Cindy
25 June 2024 13:50

Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex di Solo./Bloomberg-Dimas Ardian
Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex di Solo./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex —salah satu raksasa pertekstilan dalam negeri — melaporkan perusahaan juga turut merasakan imbas penurunan permintaan tekstil dan produk tekstil (TPT) baik di pasar global maupun nasional. 

Di tingkat global, Sritex melaporkan penurunan penjualan yang hampir merata baik di kawasan Eropa, Asia, Amerika Serikat (AS), Amerika Latin, Uni Emirat Arab (UEA), dan Afrika.

Selain itu, dampak makro ekonomi seperti suku bunga, inflasi yang tinggi, serta kondisi geopolitik perang Rusia-Ukraina serta perang Israel-Palestina menyebabkan penurunan tingkat permintaan dimana masyarakat global lebih mengutamakan uangnya untuk kebutuhan pangan dan energi.

Selain itu, jalur pengiriman barang tekstil yang ditempuh guna menghindari konflik Terusan Suez juga menjadi tantangan bagi produsen tekstil ini.

Pekerja di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex./Bloomberg-Dimas Ardian

"Melihat kondisi global yang mengalami penurunan permintaan, perseroan melakukan perubahan strategi untuk memperbesar porsi penjualan domestik, tetapi hal ini terganggu dengan maraknya kegiatan impor pakaian illegal yang secara harga akan menjadi lebih murah dikarenakan tidak membayar pajak seperti halnya perusahaan domestik yang taat membayar pajak sesuai aturan yang ada," tulis Sritex dalam rilis kinerja perseroan, Selasa (25/6/2024).