Logo Bloomberg Technoz

Susul BASF, Eramet Resmi Campakkan Proyek Nikel Sonic Bay di RI

Redaksi
25 June 2024 12:35

Mesin reclaimer roda ember menggali tanah di pabrik feronikel Eramet SA di Noumea, Kaledonia Baru./Bloomberg- Madelene Pearson
Mesin reclaimer roda ember menggali tanah di pabrik feronikel Eramet SA di Noumea, Kaledonia Baru./Bloomberg- Madelene Pearson

Bloomberg Technoz, Jakarta Megaproyek smelter nikel hidrometalurgi Sonic Bay di Teluk Weda, Maluku Utara resmi ditinggalkan kedua investornya dari Eropa; tidak hanya oleh BASF SE, tetapi juga Eramet SA. 

Perusahaan pertambangan dan metalurgi multinasional asal Prancis itu mengumumkan keputusan hengkangnya dari proyek pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) itu dalam sebuah pernyataan resmi. 

“Eramet dan BASF memutuskan untuk tidak berinvestasi pada pabrik penyulingan nikel dan kobalt bersama di Indonesia,” tegas perusahaan melalui pernyataan tertulisnya, dikutip Selasa (25/6/2024).

Bagaimanapun, perusahaan mengatakan akan terus mengevaluasi potensi investasi dalam rantai nilai baterai nikel untuk kendaraan listrik di Indonesia dan akan terus memberikan informasi kepada pasar pada waktunya.

Pada 2020, Eramet dan BASF —raksasa kimia asal Jerman — menandatangani perjanjian untuk menilai potensi pengembangan bersama dan pembangunan pabrik pemurnian nikel dan kobalt di Teluk Weda di Indonesia.