Logo Bloomberg Technoz

MoonzHaxor  juga melancarkan peretasan pada sistem jaringan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) milik Kepolisian RI, dengan file berupa wajah anggota, sidik jari, aplikasi Inafis Springboot, hingga database config.

Data Inafis Springboot ditawarkan dengan harga US$1.000 (sekitar Rp16,3 juta). MoonzHaxor menyediakan saluran kontak transaksi melalui media sosial Telegram.

Tangkapan layar BreachForums.

Brigjen TNI Nugraha Gumilar, Kapuspen TNI, menyatakan masih melakukan pemeriksaan atas kabar peretasan dari sistem jaringan dari BAIS, seperti tersiar dalam BreachForums, dan dipublikaskan oleh FalconFeed.

“Terkait account twitter FalconFeed yang merilis bahwa data BAISTNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan yang mendalam oleh tim siber TNI,” terang dia.

Kementerian Kominfo belum memberi penyataan baru terkait kebocoran data ini. Belum bisa dipastikan juga apakah kebocoran data ini terkait dengan peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

Selain data Polri dan TNI, tersebar juga di dark web database DPR yang berisi data para politisi yang ada di Senayan, Jakarta. Pelakunya diduga bernama xsvshacker. Peretasan dilakukan pada bulan Juni, tanpa menyebut tanggal pasti, namun FalconFeeds menyebut xsvshacker punya reputasi yang buruk sehingga diragukan keaslian atas data hasil peretasan tersebut.

Ardi Sutedja dari Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) saat dihubungi di Jakarta, menyatakan, “sekarang sudah bukan gangguan teknis lagi, dan tentang ransomware tapi sudah memasuki perang siber!”

(wep/roy)

No more pages