Peretasan Merambah ke BAIS & Inafis Polri
Muhammad Fikri
25 June 2024 13:25
Bloomberg Technoz, Jakarta - Data sensitif dari tiga lembaga negara termasuk dari Badan Intelijen Strategis (BAIS), diduga mengalami peretasan, berdasarkan unggahan akun media sosial X (dulu bernama Twitter) @FalconFeeds.io. Praktisi keamanan siber menyebut Indonesia sudah memasukin perang siber.
Salah satu user di BreachForums, MoonzHaxor, diketahui telah mengunggah beberapa berkas milik lembaga negara Indonesia ini, berisi contoh file dan kumpulan data siap untuk dijual.
Menurut MoonzHaxor dalam keterangan di forum dark web, mereka telah menguasai sekitar 2.000 database hingga nama-nama anggota intelijen negara dalam format .Sql serta dokumen negara bersifat rahasia dari para anggota BAIS berbentuk PDF.
MoonzHaxor menawarkan data BAIS ini masing-masing US$1.000 dan US$7.000, atau total sekitar Rp130 juta dalam bentuk koin kripto, termasuk koin Menero ($XMR).
“Pembobolan ini menyusul insiden serupa pada tahun 2021 di mana jaringan internal Badan Intelijen Negara disusupi oleh kelompok-kelompok China,” tulis @FalconFeeds.io, dilansir Selasa (25/6/2024).