Bloomberg News, Nilai Bitcoin semakin anjlok dengan pencapaian Selasa (25/6/2024) berada di kisaran US$61.325,17. Sehari sebelumnya aset digital paling berharga ini juga mengalami penurunan harga mencapai 5,41% dan merupakan penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir.

Bitcoin terpantau mengalami penurunan harian 2,5% hingga Selasa siang pukul 11.45, dengan nilai US$61.325,17 (sekitar Rp999,6 juta). Secara akumulatif telah terjadi koreksi hingga 6,3% dalam sepekan terakhir, menurut data CoinGecko.

Ada dua faktor yang menyebabkan pelemahan Bitcoin masih terus terjadi, yaitu masih menurunnya permintaan atas instrumen ETF Spot, serta ketidakpastian kebijakan moneter. Harga Bitcoin pada Selasa pagi juga mencerminkan penurunan mingguan terburuk kedua di tahun 2024.

Celah dalam kripto muncul di tengah keraguan tentang ruang lingkup Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih cepat dari level tertinggi selama dua dekade. Bagi beberapa analis, kemunduran aset digital adalah tanda peringatan untuk selera risiko yang lebih luas.

Dinamika pasar kripto saat ini "ditandai dengan volatilitas rendah, volume yang lemah, dan orderbook yang tidak seimbang ketika harga mulai bergerak ke tepi kisarannya," tulis David Lawant, kepala riset di FalconX, dalam sebuah catatan.