Logo Bloomberg Technoz

Anuchit Nguyen - Bloomberg News

Bloomberg, Thailand berencana menaikkan batas pengenaan pajak dan memangkas periode atau batas waktu penguncian penjualan saham (lock up) untuk investor yang berinvestasi pada saham atau reksa dana yang fokus pada lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG). Ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pasar saham lokal, yang terpukul oleh eksodus investor asing.

Aturan baru yang akan diterapkan menetapkan, batas investasi individu yang ditempatkan pada reksa dana yang berfokus pada ESG senilai 300.000 baht (US$8.170) akan dikenakan pajak. Aturan yang berlaku saat ini, pajak dikenakan pada investasi senilai 100.000 baht, ujar Pornanong Budsaratragoon, Sekretaris Jenderal Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand. 

Pemerintah juga akan mengurangi jangka waktu investasi yang harus dimiliki untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan pajak menjadi lima tahun dari delapan tahun, katanya, dengan catatan bahwa permohonan tersebut akan diteruskan ke kabinet untuk mendapatkan persetujuan.

Pemerintahan Perdana Menteri Srettha Thavisin telah meningkatkan usaha untuk menghidupkan kembali kepercayaan investor pada saham-saham domestik setelah skandal-skandal perusahaan, perdagangan pasar yang tidak teratur dan ketidakpastian politik yang berkontribusi pada penurunan 7% sepanjang tahun ini dalam SET Index negara tersebut. Indeks ini merupakan tolok ukur utama dengan kinerja terburuk di Asia tahun ini setelah para investor asing menarik dana sekitar $3 milyar dari pasar saham Thailand.

Bursa Efek Thailand juga siap untuk mengimplementasikan serangkaian langkah-langkah mulai 1 Juli untuk menopang kepercayaan investor. Langkah-langkah ini akan mengharuskan para pedagang dengan frekuensi tinggi untuk mendaftar sebelum mereka dapat melakukan pemesanan, selain mengungkapkan informasi mengenai investor yang melakukan “praktik perdagangan yang tidak pantas” kepada para pialang anggota untuk memungkinkan pengawasan yang lebih efektif. 

Penyesuaian kondisi investasi dana yang berfokus pada ESG ini menyusul persetujuan kementerian keuangan pada bulan Desember atas insentif pajak awal untuk menarik individu membeli ekuitas lokal dan investasi ramah lingkungan. Langkah-langkah ini menarik sekitar 6 miliar baht ke dalam dana-dana ESG.

“Pengurangan periode lock-up akan membantu menarik lebih banyak investor individu ke dalam dana-dana ini,” kata Pornanong, seraya menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mempromosikan aset-aset yang terkait dengan ESG termasuk obligasi dan token digital.

“Aturan investasi untuk reksa dana yang berfokus pada ESG juga akan dilonggarkan agar mereka dapat berinvestasi pada saham-saham yang memiliki peringkat tata kelola perusahaan yang baik dari lembaga-lembaga yang terakreditasi,” ujarnya.

Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira mengatakan relaksasi dalam ekuitas yang memenuhi syarat untuk dicakup oleh dana tersebut akan memperluas jumlah saham menjadi lebih dari 200 saham dari sekitar 100 saham saat ini.

SET ESG Index, sebuah indeks yang mengukur perusahaan-perusahaan yang terkait dengan ESG, melonjak 0,9% pada hari Senin, memangkas kerugian tahun ini menjadi 9%. Indeks yang beranggotakan 121 perusahaan ini anjlok 13% tahun lalu, dibandingkan dengan penurunan 15% pada Indeks SET.

Kementerian keuangan Thailand juga sedang mempertimbangkan untuk membentuk sebuah dana yang dikelola negara yang bertujuan untuk menarik investor lokal dengan menawarkan imbal hasil yang terjamin, kata Pichai. Dana semacam itu dapat menarik lebih banyak individu dan mendukung pasar saham yang lebih luas, katanya.

(bbn)

No more pages