Logo Bloomberg Technoz

Jangan Anggap Remeh ‘Gangguan’ di Pusat Data Nasional

Muhammad Fikri
25 June 2024 11:04

Bedah Proyek PDN yang Kena Ransomware & Minta Tebusan US$8 Juta (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
Bedah Proyek PDN yang Kena Ransomware & Minta Tebusan US$8 Juta (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - SAFEnet meminta pemerintah Indonesia memperkuat keamanan di pusat data nasional (PDN) demi mencegah kebocoran data secara masif. Jangan menganggap remeh saat server down meski hanya PDN sementara. Pemerintah menyebut awalnya berupa gangguan pada server namun belakangan terbukti dan diakui ini adalah serangan ransomware Braincipher.

Nenden S. Arum, Direktur Eksekutif SAFEnet, dalam keterangannya menyebut bahwa langkah pemerintah akhir pekan lalu justru menambah tanda tanya publik bahwa ‘Gangguan Layanan Pusat Data Nasional’ terjadi akibat kejahatan siber atau korban peretasan.

“Di sisi lain Menteri Kominfo berkilah bahwa gangguan terjadi di PDN hanya “sementara”, menyiratkan menganggap remeh kerentanan jutaan data dan informasi di dalamnya,” jelas dia.

Meski diklaim objek serangan adalah Pusat Data Nasional Sementara hasil pengelolaan Telkom Sigma, lanjut Nenden, server ini menyimpan data dan informasi penting.

“Kebocoran berarti juga ancaman terhadap keseluruhan keamanan nasional Indonesia. Tidak ada pembedaan apakah data tersebut ada pada PDN sementara maupun permanen. Justru, dengan demikian timbul pertanyaan,” papar dia.