Adapun, kondisi pelemahan rupiah setidaknya berpengaruh terhadap kenaikan harga Pertamax dalam rentang 20% hingga 90%. Sementara itu, kenaikan MOPS berpengaruh pada kenaikan Pertamax pada kisaran 10% hingga 35%.
Sekadar catatan, rupiah dibuka menguat pagi ini di pasar spot. Rupiah spot dibuka di level Rp16.380/US$, menguat 0,09% di awal perdagangan Selasa, dan selanjutnya makin menguat ke Rp16.372/US$.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah masih belum melakukan rapat lintas kementerian untuk membahas ihwal harga BBM Pertamina nonsubsidi, setelah pemerintah memberlakukan kebijakan 'tahan harga' selama Februari hingga Juni.
“Belum ada rapat, kalau belum ada rapat belum ada apa-apa,” ujar Arifin saat ditemui di kantornya, Senin (24/6/2024).
Sekadar catatan, rapat penentuan harga BBM tersebut seharusnya dilakukan antara Kementerian ESDM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Adapun, keputusan penahanan harga BBM nonsubsidi hingga Juni 2024 itu diambil berdasarkan hasil sidang paripurna Presiden Jokowi bersama kabinetnya pada Senin (26/2/2024).
"Diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan [tarif] listrik, tidak ada kenaikan [harga] BBM sampai Juni [2024], baik itu yang subsidi maupun nonsubsidi," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat itu.
Melalui keputusan tersebut, harga BBM nonsubsidi Pertamina praktis tidak mengalami perubahan sejak Januari 2024.
Berdasarkan laman resmi Pertamina, harga Pertamax masih Rp12.950 per liter pada kawasan Pulau Jawa. Kemudian, untuk Pertamax Green 95 Rp13.900 per liter, Pertamax Turbo Rp14.400 per liter, Dexlite Rp14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp15.100 per liter.
(dov/wdh)
