Logo Bloomberg Technoz

BEI Akui Turbulensi IHSG Imbas Hengkangnya Investor Asing

Sultan Ibnu Affan
25 June 2024 09:51

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tak menampik lesunya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu ke belakang sebagai imbas dari aksi juga atau net sell investor asing di bursa saham RI.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandi mengatakan, hal ini disebabkan oleh sejumlah saham mencatatkan nett sell tertinggi, seperti BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, TLKM, hingga UNTR. Itu berdasarkan data BEI per 1 Mei hingga 19 Juni 2024.

"Top 10 saham  top 10 saham-saham dengan nilai net sell asing terbesar, yakni, BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, TLKM, SMGR, ASII, TOWR, UNTR, dan TAPG yang secara total berkontribusi cukup signifikan terhadap penurunan IHSG pada periode tersebut," ujar Irvan, dikutip Selasa (25/6/2024).

Irvan lantas mengungkapkan sejumlah hal yang menjadi penyebab aksi jual par ainvestor asing tersebut, yang juga turut membebani penurunan IHSG. Beberapa hal itu yakni sikap Hawkish Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) hingga faktor geopolitik Timur Tengah.

"Sikap hawkish The Fed yang menyebabkan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) dan sekaligus memberikan tekanan kepada negara-negara emerging market, termasuk Indonesia," tutur dia.