Pasar EV Lesu, BASF Cabut dari Proyek Nikel-Kobalt Rp42,6 T di RI
News
25 June 2024 08:10
Wilfried Eckl-Dorna dan Naomi Kresge - Bloomberg News
Bloomberg, BASF SE berencana menghentikan proyek bersama Eramet SA —yang akan menghabiskan dana senilai US$2,6 miliar (sekitar Rp42,64 triliun asumsi kurs saat ini) — untuk membangun smelter nikel-kobalt di Indonesia.
Keputusan ini akan membalikkan investasi yang telah dialokasikan di Tanah Air, seiring dengan melambatnya pertumbuhan penjualan kendaraan listrik.
Ketersediaan nikel berkualitas baterai secara global telah meningkat sejak proyek ini dimulai, BASF mengatakan pada Senin (24/6/2024) dalam sebuah pernyataan resmi. Perusahaan tidak lagi melihat perlunya investasi sebesar itu, katanya.
Prospek kendaraan listrik telah meredup pada tahun lalu, dengan BloombergNEF memangkas perkiraan penjualan baterai-listrik sebesar 6,7 juta unit hingga 2026.