Logo Bloomberg Technoz

Sinyal Dovish The Fed, Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan

Tim Riset Bloomberg Technoz
25 June 2024 07:45

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2024), sejurus meredanya kecemasan para pelaku pasar terhadap prospek fiskal Indonesia setidaknya dalam jangka pendek. Selain itu sinyal terbaru dari pejabat Federal Reserve (The Fed) tentang peningkatan pengangguran, memberi angin pada peluang penurunan bunga acuan tahun ini.

Sinyal penguatan rupiah lebih lanjut terlihat dari pasar offshore. Kontrak forward (NDF) bergerak menguat menuju zona Rp16.300-an di mana NDF 1 bulan maupun 1 pekan pada pagi ini melenggang di kisaran Rp16.401/US$. 

Sementara indeks dolar AS stabil di 105,49 ketika imbal hasil Treasury, surat utang AS, melandai di semua kurva. UST-10Y kini ada di 4,23%. Gubernur The Fed San Francisco Mary Daly memperingatkan bahwa pasar tenaga kerja AS tengah menuju titik perubahan, di mana perlambatan lebih lanjut berarti peningkatan pengangguran.

"Sejauh ini, pasar tenaga kerja mengalami penyesuaian yang lambat dan tingkat penagngguran hanya meningkat sedikit. Namun, kita semakin mendekati titik di mana kemungkinan terjadinya hal yang tidak berbahaya itu akan semakin kecil. Melambatnya pasar tenaga kerja di masa depan dapat menyebabkan pengangguran lebih tinggi. Pada titik itu, inflasi bukanlah satu-satunya risiko yang kita hadapi," kata Daly pada acara di San Francisco dilansir dari Bloomberg.

Pernyataan bernada dovish itu memberi angin segar pada ekspektasi penurunan bunga The Fed tahun ini. Valuta Asia pada pembukaan pasar pagi ini bergerak menguat seperti terlihat pada won Korea yang naik 0,3% di awal perdagangan.