Adapun keputusan penahanan harga BBM nonsubsidi hingga Juni 2024 itu diambil berdasarkan hasil sidang paripurna Presiden Jokowi bersama kabinetnya pada Senin (26/2/2024).
"Diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan [tarif] listrik, tidak ada kenaikan [harga] BBM sampai Juni [2024], baik itu yang subsidi maupun nonsubsidi," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui, Senin.
Melalui keputusan tersebut, harga BBM nonsubsidi Pertamina praktis tidak mengalami perubahan sejak Januari 2024.
Berdasarkan laman resmi Pertamina, harga Pertamax masih Rp12.950 per liter pada kawasan Pulau Jawa.
Kemudian untuk Pertamax Green 95 Rp13.900 per liter, Pertamax Turbo Rp14.400 per liter, Dexlite Rp14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp15.100 per liter.
Akibat keputusan itu, pemerintah pun telah berencana menyiapkan anggaran untuk PT Pertamina (Persero) dan PLN sebagai bantalan, guna memastikan tidak ada kenaikan harga tersebut.
Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah bakal membayar kompensasi sesuai dengan selisih antara nilai keekonomian dan harga jual.
Namun, Dadan menggarisbawahi terdapat formula yang digunakan untuk penentuan besaran kompensasi, seperti halnya kompensasi listrik yang harus dibayarkan ke PT PLN (Persero).
“Itu ada formulanya, ada aturannya. Selisih saja, misalkan sekian [karena] tidak jadi naik. Itu kan istilahnya kompensasi,” ujarnya saat ditemui di kompleks Parlemen, Rabu (29/5/2024).
(dov/ain)