Logo Bloomberg Technoz

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Pam Mineral Tbk (NICL) yang jatuh 18,4%, PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) tergelincir 17,9%, dan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) anjlok 17,2%.

Indeks saham utama Asia lainnya ikut menguat, searah IHSG i.a PSEI (Filipina), SETI (Thailand), Topix (Jepang), Nikkei 225 (Tokyo), Straits Times (Singapura), dan SENSEX (India), yang berhasil menguat dan menghijau dengan masing-masing 1,85%, 0,79%, 0,57%, 0,54%, 0,25%, dan 0,17%

Di sisi berseberangan, Shenzhen Comp. (China), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), TW Weighted Index (Taiwan), Shanghai Composite (China), KOSPI (Korea Selatan), CSI 300 (China), KLCI (Malaysia), dan Hang Seng (Hong Kong), yang terpangkas masing-masing, 2,29%, 2,18%, 1,89%, 1,17%, 0,70%, 0,54%, 0,04%, dan 0,01%.

Bursa Saham Asia searah dengan momentum yang terjadi di Bursa Saham Amerika Serikat. Pada perdagangan sebelumnya, tiga indeks utama di Wall Street ditutup bervariasi.

Dow Jones Industrial Average, menghijau. Sebaliknya, Nasdaq Composite dan S&P 500 merah, dengan masing-masing mencatat, kenaikan 0,04%, dengan melemah 0,18%, dan 0,15%. 

Sentimen yang mewarnai laju indeks regional hari ini adalah datang dari data ekonomi China. Di mana Pendapatan Fiskal China menyusut pada laju tercepat dalam lebih dari setahun, memicu ekspektasi bahwa Pemerintah dapat membuat revisi anggaran pertengahan tahun untuk membantu pemulihan ekonomi.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Total Pendapatan, yang meliputi anggaran masyarakat umum dan anggaran dana Pemerintah, melemah 4,1% selama Januari–Mei dari tahun lalu menjadi 11,36 triliun yuan (US$1,6 triliun). Penurunan paling tajam sejak 2023, menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data resmi dari Kementerian Keuangan.

Kondisi Fiskal China (Bloomberg)

Anggaran Pemerintah telah berada di bawah tekanan imbas melambatnya angka pertumbuhan ekonomi juga membebani pendapatan pajak. Beijing juga berupaya memberikan lebih banyak dukungan kepada ekonomi ketika bisnis dan rumah tangga enggan membelanjakannya. Para ekonom semakin meminta Beijing untuk meningkatkan defisit anggaran dan menjual utang negara tambahan untuk mempertahankan momentum pemulihan. 

"Rasio defisit terhadap PDB yang dianggarkan yang diumumkan selama Kongres Nasional (National People's Congress/NPC) sebenarnya lebih rendah dari yang diharapkan," kata Bruce Pang, Kepala Ekonom untuk Greater China di Jones Lang LaSalle Inc, mengacu pada pertemuan Kongres Nasional pada bulan Maret.

"Ada kemungkinan bahwa jumlahnya bisa dinaikkan dalam beberapa bulan mendatang,” tambahnya.

Prospek suku bunga acuan yang masih bersifat ‘Abu-abu’ dari Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) juga masih membayangi pasar keuangan. Data pengukur inflasi Biaya Konsumen pilihan mungkin akan membantu, setelah data menunjukkan aktivitas jasa AS meningkat ke laju tercepat dalam lebih dari dua tahun.

Data ini mengindikasikan ekonomi AS tetap solid. Artinya, permintaan akan tetap kuat sehingga membuat tekanan inflasi sulit mereda dalam waktu dekat.

IHSG menguat dan berhasil menghijau berkat optimisme kepastian bahwa Pemerintah mendatang di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto berkomitmen menjadi disiplin fiskal dengan rasio defisit APBN di bawah 3%.

Pada Senin pagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga Anggota Satuan Tugas Sinkronisasi Thomas Djiwandono melakukan Konferensi Pers soal kondisi fundamental ekonomi RI, juga pemaparan RAPBN 2025.

Tim Satuan Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto memastikan bahwa pihaknya tak mungkin membiarkan rasio utang mencapai 50% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) seperti yang diberitakan sebelumnya.

Hal ini ditegaskan oleh Anggota Tim Satgas Sinkronisasi Pemerintahan Thomas Djiwandono dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Jakarta, Senin (24/6/2024). Konferensi pers ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Prabowo Subianto./Bloomberg-Christopher Pike

"Terkait rasio utang terhadap PDB yang mungkin pernah dikatakan sudah kami rencanakan di atas 50% dan sebagainya itu tidak mungkin," kata Thomas.

Intinya, Thomas menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memenuhi target-target yang direncanakan pemerintah dan telah disepakati oleh DPR RI dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 nanti. 

Ia juga menyatakan, Satgas Sinkronisasi dan pemerintah saat ini sudah memiliki kesepahaman dalam mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan program Prabowo-Gibran pada 2025 nanti. 

"Kami juga sepemahaman pandangan bahwa program makanan bergizi harus dilakukan bertahap dengan perencanaan yang matang dan perbaikan setiap tahun sehingga bisa 100% secepat-cepatnya," jelas Thomas. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang, pemerintahan Prabowo Subianto memastikan defisit APBN masih di bawah 3% pada 2025. Kebutuhan anggaran untuk program makan siang gratis akan dilakukan secara bertahap di mana pada 2025 akan memakan biaya Rp71 triliun.

Sri Mulyani Indarwati menilai, perekonomian RI masih cukup resilien di tengah tantangan global. 

Kebijakan fiskal Indonesia, menurut Sri Mulyani, perlu mempertahankan pamor Indonesia selama ini yang selalu mampu membedakan diri dari Emerging Market yang rapuh. 

"Indonesia selama ini selalu mampu membedakan diri dari Emerging Market agar tidak kena stigma Emerging Market yang rapuh. Ini penting dijaga dengan pengelolaan eksekusi fiskal moneter untuk jaga stabilitas makro kita," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers pagi tadi.

(fad)

No more pages