Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan catatan redaksi Bloomberg Technoz, sudah empat kali Patrick membeli saham GOTO.

Pertama, 23 Agustus 2023 dia membeli sebanyak 62,92 juta saham dengan harga rata-rata Rp 90,22/saham senilai Rp 5,68 miliar.

Kedua, 16 Oktober 2023 Patrick membeli 148,15 juta saham di harga rata-rata Rp 67,5/saham, senilai Rp 10 miliar. 

Ketiga, 13 Desember 2023, Patrick membeli lagi 56,18 juta di harga rata-rata Rp 89/saham senilai Rp 5 miliar.

Maka total pembelian empat kali ini Patrick mengeluarkan modal sendiri senilai Rp 25,65 miliar dengan jumlah kepemilikan saham Seri A GOTO sebanyak 365.750.000 saham atau setara 0,03% dari sebelumnya 267.250.000.

Prospek dan Rencana 2024
Tahun ini, manajemen GOTO berharap dapat terus meningkatkan pertumbuhan basis demografi penggunanya yang lebih luas pada segmen inti bisnisnya secara efisien di semua pasar Indonesia. Caranya, memanfaatkan ekosistem yang unik yang menjangkau seluruh tingkat belanja dari konsumen.

Perseroan pun menetapkan pedoman kinerja EBITDA grup yang disesuaikan impas atau breakeven untuk keseluruhan tahun 2024, seiring dengan rencana dan investasi, khususnya di bisnis financial technology (fintech) yang bertumbuh dengan cepat.

“Pedoman ini didasarkan kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal, semua tergantung ketidakpastian dan risiko. Ini termasuk peningkatan kompetisi pasar, yang diperkirakan akan berlanjut di kuartal mendatang, inflasi, serta faktor lainnya,” tulis manajemen GoTo.

Selain prospek, secara kinerja GOTO juga mencatatkan perbaikan kinerja selama beberapa kuartal berturut-turut. Pada kuartal I-2024, rugi bersih atribusi entitas induk GOTO juga berhasil membaik 78% menjadi Rp 861,91 miliar, dari periode yang sama tahun lalu rugi Rp 3,86 triliun, rugi terendah sepanjang sejarah GoTo sejak listing di BEI pada 11 April 2022 ini.

Pendapatan bersih GOTO juga naik 22% menjadi Rp 4,08 triliun dari pendapatan kuartal I-2023 sebesar Rp 3,33 triliun.

Patrick Walujo, mengatakan GoTo telah mencatatkan kemajuan sangat pesat dalam satu tahun terakhir dan berada pada posisi yang semakin kuat untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang yang bernilai bagi seluruh pemangku kepentingan.

Satu sentimen lagi bagi GOTO yakni dalam RUPS-RUPSLB pada 11 Juni lalu, manajemen GOTO mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan pembelian kembali saham atau share buyback senilai US$ 200 juta atau setara dengan Rp 3,2 triliun. Hal ini dilakukan seiring dengan arus kas perusahaan yang terus membaik serta adanya nilai yang signifikan dalam saham perseroan.

(ibn/dba)

No more pages