Logo Bloomberg Technoz

Atas permintaan tersebut, Kepala BSSN, Hinsa Siburian mengatakan bahwa pemerintah tidak akan serta-merta memenuhi permintaan tersebut.

“Masa kita mau, yang benar aja. Ya logika berpikirnya, nggak lah” kata Hinsa.

Nezar Patria, Wakil Menteri Kominfo menambahkan bahwa pemerintah masih belum memutuskan akan memenuhi permintaan tersebut karena sampai saat ini tim forensik Kominfo masih melakukan penelusuran terhadap insiden peretasan tersebut.

“Belum diputusin sampai sana, kami lagi konsentrasi isolasi dan containment data-data yang terdampak” kata Nezar.

Nezar menyampaikan bahwa kemungkinan pelaku peretasan dilakukan oleh orang luar Indonesia. “Kemungkinan luar negeri” jawab Nezar saat dipertanyakan asal serangan tersebut.

Sebelumnya, Hinsa memastikan bahwa Pusat Data Nasional Sementara yang sebelumnya diklaim mengalami gangguan teknis, dikonfirmasi terkena serangan siber jenis baru kategori ransomware,  Brain Cipher Ransomware.

“Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomware Lockbit 3.0. Jadi memang ransomware ini kan dikembangkan terus, jadi ini adalah yang terbaru” kata Hinsa.

Atas hal tersebut, BSSN tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang terganggu aktivitasnya akibat dari insiden tersebut.

(wep)

No more pages