Diberitakan sebelumnya, Kantor berita AFP mengatakan lebih dari 1.000 orang telah kehilangan nyawa mereka saat suhu udara di Mekkah mencapai 51,8 derajat Celcius (125 derajat Fahrenheit) minggu ini.
Meskipun kematian pada ziarah tahunan bukanlah hal yang tidak biasa karena berbagai alasan, namun jumlah yang besar tahun ini di tengah musim panas adalah salah satu peringatan paling mencolok tentang risiko dari dunia yang memanas.
Kematian akibat panas telah dilaporkan terjadi di India, beberapa bagian dari Amerika Serikat sedang mengalami gelombang panas dan ada kekhawatiran bahwa peningkatan suhu akan semakin membuat beberapa bagian dari Timur Tengah menjadi sulit untuk ditinggali.
Pekan lalu, pihak berwenang Arab Saudi memperingatkan tentang "kenaikan suhu yang signifikan, yang mengancam kesehatan para jemaah haji."
Kementerian kesehatan kemudian mendesak orang-orang untuk menggunakan payung untuk mencegah sengatan matahari.
(red/ain)