Sebelumnya, otoritas Saudi telah memperingatkan tentang "kenaikan suhu yang signifikan, yang mengancam kesehatan jemaah haji". Kementerian kesehatan kemudian mendesak para jemaah untuk menggunakan payung guna mencegah paparan sinar matahari. Lebih dari 2.700 kasus sengatan panas dilaporkan hanya pada Senin lalu.
Mayoritas jemaah haji yang meninggal berasal dari negara-negara termasuk Mesir, Yordania, Indonesia, India, dan Pakistan, menurut laporan sebelumnya dari Agence France-Presse, yang mengutip para diplomat.
Kematian saat haji bukanlah hal yang aneh karena berbagai alasan. Insiden berdesakan pada 2015 menewaskan ratusan orang. Sengatan panas menyebabkan 1.012 kematian pada 1985 ketika haji berlangsung pada bulan Agustus dan suhu rata-rata mencapai 54°C, menurut laporan dari Annals of Saudi Medicine.
Tahun ini, Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan perawatan diberikan kepada hampir setengah juta orang, termasuk 141.000 jemaah haji tidak resmi. Layanan yang diberikan termasuk operasi jantung terbuka, perawatan jantung, dan operasi ambulans udara. Arab Saudi juga menyediakan hampir 6.500 tempat tidur dan kamar bagi mereka yang membutuhkan perawatan.
haji Dilaporkan Saudi Press Agency pada hari Minggu, menteri kesehatan negara itu memuji "pelaksanaan upaya pengelolaan kesehatan yang sukses" selama musim.
(bbn)