Acara lain seperti KTT G20 pada 2022 juga diklaimnya mendatangkan 21.000 peserta, dengan total belanja per orang mencapai sekitar Rp30 juta. “Tinggal dikalikan saja totalnya berapa ratus miliar atau berapa ratus triliun,” kata Jokowi.
Saat ini, banyak negara tengah bersaing untuk menggelar acara kelas internasional untuk mendongkrak pemasukan industri pariwisatanya.
Dia mencotohkan pergelaran MotoGP di Mandalika saja memberikan sumbangsih Rp4,3 triliun terhadap perekonomian Indonesia, dengan serapan tenaga kerja mencapai 8.000 orang, serta melibatkan lebih dari 1.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kendala Perizinan
Sayangnya, Jokowi menyebut potensi perputaran ekonomi dari pergelaran internasional di Indonesia kerapkali diadang oleh rumitnya perizinan.
“Namun, begitu saya tanya bagaimana soal perizinannya, lemas saya. Ternyata ada 13 perizinan yang harus diurus. Namanya bukan perizinan, namanya surat rekomendasi. Sebetulnya sama saja dengan perizinan itu, tetapi diperhalus jadi surat rekomendasi,” ujar Jokowi.
Panjangnya rantai perizinan tersebut, kata Jokowi, mencakup persoalan surat pemberitahuan, persetujuan desa, rekomendasi dari IMI, rekomendasi dari Polsek, Polres, Polda, hingga Mabes Polri.
Belum lagi —dalam kasus pergelaran MotoGP Mandalika — ada juga persyaratan untuk mendapatkan surat dukungan dari RSUD di Nusa Tenggara Barat (NTB), surat dukungan dari Dinas Pemadam Kebakaran, Bea Cukai, dan lain sebagainya.
“Kalau saya jadi penyelenggara event itu, tifus dahulu sebelum bertanding [atau] event-nya mulai," sebut Jokowi.
"Mungkin ada tambahan lagi ini izinnya, yang sudah saya sebut lagi, mungkin ada tambahan lagi. Atau mungkin duit saya sudah habis dahulu sebelum event terjadi. Ini fakta karena saya tanya langsung. Ini sama dengan konser musik dengan event-event olahraga lainnya tidak mungkin jauh dengan yang saya sebutkan tadi. Betapa beratnya menjadi penyelenggara event di Indonesia.”
Jokowi pun tidak menapik, volume pergelaran internasional di Indonesia berkurang dari sekitar 4.000 per tahun sebelum pandemi menjadi sekitar 3.700 per tahun saat ini.
“Jadi sekali lagi ini sudah saya kejar lama, saya sangat mengapresiasi menghargai sekarang sudah ada OSS untuk penyelenggara event. Namun, akan saya ikuti dan saya cek terus,” tegasnya.
(wdh)