Thomas Djiwandono, Anggota Satgas yang membawahi bidang Keuangan, menyatakan, Satgas Sinkronisasi dan pemerintah saat ini sudah memiliki kesepahaman dalam mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan program Prabowo-Gibran pada 2025 nanti.
"Kami juga sepemahaman pandangan bahwa program makanan bergizi harus dilakukan bertahap dengan perencanaan yang matang dan perbaikan setiap tahun sehingga bisa 100% secepat-cepatnya," jelas Thomas.
Lebih lanjut ia jelaskan, anggaran disiapkan sebesar Rp71 triliun adalah angka yang sangat baik. "Kami berkomitmen untuk melakukan program unggulan secara bertahap. Kuncinya bertahap tapi juga tentu dengan prinsip belanja yang berkualitas yang tentunya kita ingin capai target 100% secepat mungkin dengan prinsip bahwa postur fiskal menjadi prinsip utama," kata Thomas.
Thomas yang juga keponakan Prabowo itu juga menggarisbawahi bahwa kabar rencana Prabowo menaikkan rasio utang hingga 50% itu sesuatu yang tidak mungkin.
"Terkait rasio utang terhadap PDB yang mungkin pernah dikatakan sudah kami rencanakan di atas 50% dan sebagainya itu tidak mungkin," kata Thomas.
Thomas menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo berkomitmen memenuhi target-target yang direncanakan pemerintah dan telah disepakati oleh DPR RI dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025 nanti.
Defisit APBN 2025 juga akan dipertahankan di bawah 3% sesuai ketentuan Undang-Undang. Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI menyatakan, pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto memastikan akan berkomitmen menjaga defisit di bawah 3% sebagai bentuk kesinambungan disiplin fiskal.
Senin pagi ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga Anggota Satgas Sinkronisasi Thomas Djiwandono melakukan konferensi pers menyoal kondisi fundamental ekonomi RI dan RAPBN 2025.
Thomas Djiwandono yang saat ini dikenal sebagai Bendahara Partai Gerindra, membawahi sektor keuangan dalam Satgas Sinkronisasi yang dibentuk oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dalam konferensi pers tersebut, Thomas didampingi juga oleh Budi Djiwandono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Thomas dan Budi, keduanya merupakan keponakan Prabowo. Ayah mereka adalah mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1993-1998 Soedrajad Djiwandono yang menjadi tersangka dalam kasus pemberian dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kepada sekitar 52 bank pada masa Indonesia tergulung krisis moneter 1997.
-- dengan bantuan laporan Azura Yumna.
(rui)