Pelemahan rupiah berbarengan dengan pergerakan mata uang Asia yang sebagian melemah di mana won Korea melemah 0,17%, baht Thailand 0,11%, yuan China lemah 0,01% dan dolar Singapura juga tergerus.
Sedang beberapa mata uang Asia lain masih menguat seperti ringgit, rupee, peso juga dolar Taiwan dan yuan offshore serta dolar Hong Kong.
Pelaku pasar saat ini masih menanti penjelasan lebih lanjut Tim Ekonomi Prabowo dalam konferensi pers yang berlangsung di Kementerian Keuangan pagi ini.
Konferensi pers dihadiri tiga narasumber yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati dan Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Thomas Djiwandono.
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melemah dengan koreksi terbatas di antara area Rp16.455-Rp16.470/US$, support terkuat di Rp16.500/US$.
Sementara trendline terdekat pada time frame daily menjadi resistance psikologis potensial pada level Rp16.400/US$. Target penguatan optimis lanjutan untuk dapat menguat ke level Rp16.340/US$.
Selama nilai rupiah bertengger di atas Rp16.430/US$, maka masih ada potensi pelemahan lebih lanjut. Namun sebaliknya apabila terjadi penguatan hingga di bawah Rp16.400/US$ dalam tren jangka menengah (Mid-term) maka nilai rupiah berpotensi terus menguat hingga menuju Rp16.300/US$, meski peluang tersebut kian terbatas.
(rui)