Logo Bloomberg Technoz

Peningkatan nilai tambah mineral bisa terjadi karena selama ini Indonesia hanya melakukan ekspor berupa mineral mentah atau setengah diolah. Namun, smelter PTFI di Manyar bakal membuat Indonesia bisa memproduksi produk turunan berupa katoda tembaga.

Bisman juga mengharapkan adanya efek pengganda atau multiplier effect atas operasional smelter tersebut, yakni pertumbuhan ekonomi di sekitar smelter dan di seluruh rangkaian ekosistem industri tembaga dalam negeri.

“Hal yang paling penting juga harus berlanjut pada pengembangan industri turunannya agar nilai tambahnya lebih maksimal,” ujar Bisman. 

Namun, Bisman mengatakan dampak negatif yang perlu diantisipasi oleh pemerintah adalah persoalan lingkungan hidup dan limbah.

Sekadar catatan, Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan smelter di Manyar kemungkinan diresmikan pada pekan ini karena peralatan yang digunakan untuk mendukung operasional di fasilitas tersebut juga sudah siap beroperasi; mulai dari load shift, loader conveyor belt, silver burner desalination plant, hingga oxygen plant.

"Tinggal mungkin beberapa hari ke depan kita akan turn on furnace, heat up the furnace, dan semuanya sudah terhubung jadi siap beroperasi," ujar Tony dalam agenda MINDialogue, medio pekan lalu.

Tony Wenas mengatakan Indonesia berpotensi menjadi produsen katoda tembaga terbesar ke-4 di dunia pada 2025, yang salah satunya didukung melalui operasional smelter Manyar.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun mengatakan kebutuhan industri, termasuk untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), dalam negeri diharapkan bakal terpenuhi bila Indonesia menjadi produsen katoda tembaga terbesar ke-4 di dunia pada 2025.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengatakan kebutuhan komponen untuk industri bakal meningkat seiring dengan target produksi EV yang meningkat.

“Kalau target [produksi mobil listrik] 2025 itu 400.000, kemudian nanti 2030, 2045, 2050 itu kan makin bertambah,” ujar Irwandy saat ditemui di kantornya, akhir pekan.

(dov/wdh)

No more pages