Logo Bloomberg Technoz

Popularitas EV China Meroket di RI, Bukan Sekadar Soal Harga

Pramesti Regita Cindy
24 June 2024 09:20

Mobil listrik DFSK, Seres E1 dipamerkan dalam ajang GIIAS di ICE BSD City, Kamis (10/8/2023). (Bloomberg Tehcnoz/ Andrean Kristianto)
Mobil listrik DFSK, Seres E1 dipamerkan dalam ajang GIIAS di ICE BSD City, Kamis (10/8/2023). (Bloomberg Tehcnoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar otomotif Bebin Djuana menilai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) asal China menjadi sangat populer di Indoensia karena dipenuhi dengan teknologi canggih dan menggunakan baterai terbaru, sementara mobil listrik dari Jepang masih dibanderol dengan lebih mahal. 

Pada saat bersamaan, konsumen dalam negeri juga memiliki kecendrungan menyukai hal-hal yang baru, termasuk terhadap mobil listrik.

"Wuling yang harganya terjangkau ukurannya tidak umum untuk market Indonesia [ternyata] cukup laris," jelas Bebin kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (24/6/2024).

Meskipun demikian, Bebin menjelaskan kendaraan merek Jepang belum kalah bersaing karena volume penjualan mobil konvensional mereka masih jauh di atas produk China.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Mei 2024 merek mobil China Wuling mencatatkan penjualan sebanyak 452 unit di tingkat wholesales atau dari pabrik ke dealer untuk mobil listriknya dengan merek Cloud 460 KM, disusul Air EV Lite dengan 100 unit, dan EV Long Range BEV sebesar 44 unit. 

Wuling Cloud EV di pamerkan dalam ajang IIMS 2024 di JIExpo, Jakarta, Kamis (15/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)