Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Menanti Penjelasan Tim Prabowo tentang Kebijakan Fiskal

Tim Riset Bloomberg Technoz
24 June 2024 07:30

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan terhadap rupiah pekan lalu kemungkinan masih akan berlanjut pada hari pertama perdagangan pekan ini, Senin (24/6/2024).

Rupiah kelihatannya masih akan tersudut oleh penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin mendekati 106, di tengah penantian akan penjelasan dari Satuan Tugas Sinkronisasi Pemerintahan di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait prospek kebijakan fiskal Indonesia ke depan pagi ini sebelum pasar dibuka pukul 09.00 WIB.

Bila penjelasannya memuaskan pasar dan menghapus kekhawatiran terkait prospek fiskal ke depan, rupiah mungkin akan beringsut menguat. Sebaliknya, bila pasar masih belum mendapatkan kejelasan, rupiah akan melanjutkan pelemahan mendekati Rp16.500/US$.

Di pasar offshore, nilai rupiah saat ini masih bergerak lemah di kisaran Rp16.485-Rp16.501/US$ pagi ini untuk NDF 1 pekan dan 1 bulan. Sedangkan indeks dolar AS bergerak menguat di 105,89.

Pelaku pasar pagi ini dibayangi kejatuhan nilai yen Jepang yang semakin terpuruk mendekati level rekor lemah 160 per dolar AS. Sentimen negatif regional itu pagi ini telah menekan beberapa valuta Asia dan bursa di kawasan. Won Korea dibuka melemah 0,22% ketika indeks saham KOSPI dibuka tertekan.