Risiko Utang Naik, Obligasi BUMN RI Kini Paling Terpukul di Asia
News
24 June 2024 07:10
Harry Suhartono - Bloomberg News
Bloomberg, Obligasi dolar dari badan usaha milik negara (BUMN) di Indonesia menjadi yang paling menderita di Asia selama 2 pekan terakhir terakhir akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap utang negara. Kondisi ini telah menekan peminjam lokal, yang menghadapi jatuh tempo sebesar US$6 miliar hingga akhir 2025.
Enam dari 10 obligasi dengan penurunan terbesar di pasar obligasi Asia kecuali dolar Jepang pada periode tersebut adalah surat utang dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), menurut rekapitulasi harga yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Premi imbal hasil (yield premium) pada beberapa surat utang perusahaan negara lainnya PT Pertamina dan PT Hutama Karya juga naik ke level tertinggi dalam tiga bulan.
Rata-rata selisih surat utang korporasi dan quasi-sovereign telah meningkat enam basis poin pada Juni, yang terbesar dalam lima bulan terakhir, karena Bloomberg News melaporkan bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana menaikkan rasio utang negara untuk mendanai janji-janji belanjanya.